Spesies menyerupai burung yang diketahui selama ini sebagai nenek moyang
burung ternyata bukanlah unggas pertama. Sebelumnya, sudah ada spesies
berbulu di jaman dinosaurus yang diyakini sebagai spesies purba dari
burung yang ada hari ini.
Temuan dinosaurus berbulu ini sekaligus
mengubah cara manusia melihat burung serta evolusinya, ujar para
ilmuwan, seperti dilansir Daily Mail, Sabtu 26 Januari 2013.
Fosil
unggas sepanjang 30 cm menjadi bukti kuat bahwa sesungguhnya ada burung
yang menjelajahi langit Bumi di jaman dinosaurus. Kehadirannya
menentang asal-usul spesies unggas selama ini.
Sebelumnya, para
ilmuwan percaya bahwa burung berevolusi dari dinosaurus sejenis
Theropods, dari awal zaman Cretaceous, sekitar 120-130 juta tahun yang
lalu.
Namun, temuan baru di daerah Timur Laut China ternyata jauh
lebih tua ketimbang Theropod yang hidup di pertengahan zaman Jurassic.
Ilmuwan memperkirakan, Eosinopteryx berada di Bumi lebih dari 145 juta tahun yang lalu.
"Penemuan
ini menggugurkan keraguan lebih lanjut pada teori sebelumnya, bahwa
fosil Archaeoptryx yang terkenal dan disebut-sebut sebagai burung
pertama. Dan temuan ini sangat penting bagi evolusi burung modern," kata
Dr Gareth Dyke, dosen senior untuk Vertebrate Palaeontology dari
University of Southampton.
"Temuan
ini sekaligus menunjukkan bahwa asal-usul burung atau unggas jauh lebih
kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya," pungkas Dyke.
Menurut
analisa pada fosil, burung purba Eosinopteryx memiliki tubuh berbulu
dan tidak bisa terbang. Sebab, lebar sayapnya terlalu kecil, dan lagi
pula struktur tulangnya membatasi kemampuannya untuk mengepakkan sayap.
Referensi : vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar